Kamis, 19 Juni 2008

Dosa yang lebih berat

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.

Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut. "Saya takut mengatakannya. " jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya ......telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... cekik lehernya sampai...... tewas", ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik," Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya? " Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.

"Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?" " Ada !" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina".

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH > Abdurrahman Arroisy) Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.

Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.


*Diambil dari postingan temen...

Kamis, 12 Juni 2008

Trying to think outside the box

Setiap orang itu unik . Anda memiliki bakat, keterampilan, pengetahuan dan sumber daya yang unik. Manfaatkanlah itu untuk membantu orang lain dengan sesuai dengan jalanmu. Belajarlah
dari yang lain tetapi jangan membandingkan dirimu dengan orang lain. Orang lain bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa anda lakukan dan anda bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan orang lain. Seseorang yang bisa menyanyi dengan baik harus memanfaatkannya
untuk menyenangkan orang yang sedang sedih, sakit dan mereka yang membutuhkan peningkatan semangat .

Mereka yang kaya bisa menolong mereka yang membutuhkannya.
Mereka yang punya waktu dan energi bisa menjadi voluntir untuk
menolong para manula dan yang membutuhkan bantuan fisik.
Mereka yang punya pengalaman hidup bisa berbagi pengalamannya
pada mereka yang membutuhkan.
Anak muda bisa memberikan bantuan yang tidak bisa dilakukan
oleh orang tua.
Orang tua bisa memberikan bantuan yang tidak bisa dilakukan
oleh anak muda.
Seorang yang profesional bisa memberian bantuan dengan cara
tertentu dan orang biasa juga bisa memberikan bantuan dengan
cara yang lain.

Kurangannya sumberdaya seseorang disuatu saat bahkan bisa membuatnya lebih efektif disaat lainnya.Jangan biarkan perasaan bahwa orang lain bisa berbuat lebih mengurangi keberanian anda untuk berbuat kebaikkan. Yang pasti, anda tidak akan pernah tahu berapa besar dampak dari tindakan kebaikkan anda yang kelihatannya kecil bagi anda.Lebih jauh lagi, anda mungkin mendapatkan kesempatan untuk melakukan kebaikan besar untuk individu maupun kelompok.
Kesempatan untuk berbuat baik bisa timbul dengan cara yang tidak diduga duga dan karena anda menjadi orang yang tepat, ditempat yang tepat dan disaat yang tepat untuk melakukan
perbedaan yang besar. Jadi tetaplah berfokus keada apa yang bisa anda lakukan ketimbang pada apa yang telah dilakukan, sedang dilakukan atau akan dilakukan orang lain.Tugas hidupmu
adalah melakukan apa yang bisa engkau lakukan dan hal ini sepenuhnya tergantung kepada anda sendiri.


From Kindness: Making a Difference in People's Lives: Formulas,

stories, and insights
By Zelig Pliskin

Selasa, 10 Juni 2008

Uh Parah

Uh dah satu minggu ini rasa tidak enak muncul, sampe detik ini pun aku masih sakit pilek plus batuk sedikit...duh napa ya...jadi sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari di kantor deh, bawaanya gak enak..jadi pengen tidur trus..karena capek nyedotin ingus ma buang ingus (he he he...)
Tapi asli jadi gak enak..uh pengen cepet sembuh nih...(apa kurang istirahat ya....) entahlah he he he...
Yah yg bisa aku lakukan cuma minum obat sama berdo'a terus supaya bisa cepat sembuh...amiin amiiin...ya Robbal Alamin...